Selasa, 25 Desember 2018

Dari iklan jadi pacar

Menjelang akhir tahun rasanya menjadi menyebalkan, bukan karna akan berakhir.. tapi karna tanggal yang mengingatkan sesuatu.

Tanggal yang terjadi 3 tahun lalu, dimana aku bisa-bisanya begitu nekad menghampiri orang yang aku sayang karena rindu yang membuncah.
Kenekadan yang harus dibayar dengan membohongi orang-orang terdekat demi semuanya terlihat sempurna. Gila..

Tapi ada sesuatu yang juga mengingatkan aku pada suatu cerita dari orang tersebut. Cerita yang terasa menarik bila memang itu benar adanya, atau malah aku harus mengakui imajinasi luar biasa miliknya bila itu memang karangan belaka.

Suatu ketika dia pernah bercerita padaku. Saat itu kita belum lama saling mengenal, aku lupa entah sedang dalam masa pendekatan atau justru sudah berpacaran. Dia berkata, "sepertinya pernah melihat kamu jauh sebelum kita kenalan.. kamu pernah masuk tv ya?". Aku yang ditanya begitu bengong, "masuk tv??" tanyaku.
"Iya masuk tv.. waktu SD pernah main iklan gak?" Kata orang itu lagi. Aku cuma menggeleng seperti ragu.

Kenapa aku bisa ragu, itu karena dia menyebut SD. Memang saat sekolah dasar dulu, sekolahku sering kedatangan tamu luar yang meliput acara atau sekedar promo barang. Dan aku pun termasuk siswa yang aktif ikut kegiatan diluar sekolah. Bahkan grup angklung sekolah kami pernah bermain di tingkat nasional, hanya sebagai tamu atau memang lomba aku juga lupa ingat.

Dia menyebut iklan Taranasiku. Ada yang tau iklan tersebut? Itu tentang iklan nasi instan, yang tinggal diseduh semacam itu. Clue dia selanjutnya adalah, "kamu suka sama eminem kan? Itu dari kapan?", Dari kecil sahutku.

Iya seleraku waktu kecil agak antik, sepertinya terpengaruh dari abangku. P Project, eminem, tapi tetap suka trio kwek-kwek. Sekalipun saat itu sheila on 7, britney spears, dan westlife sangat menjamur. Aku cukup mendengar lalu tapi musik prioritasku tetap yang di awal.

Orang itu mengatakan dia pernah melihat iklan tersebut, dan di satu bagian iklannya ada seorang anak yang ditanya kalau besar nanti mau jadi apa oleh reporter.. dan si anak menyebut EMINEM. Saat menonton itu, orang tersebut tertawa dan berpikir lucu sekali anak tersebut. Dan tak sengaja membatin ingin bertemu anak tersebut suatu saat.

Orang itu meyakini bahwa anak yang dulu berkata mau jadi EMINEM itu adalah aku. Dia yakin saat pertama kali melihatku. Makanya tanpa ragu dia ingin sekali berkenalan. Sulit dipercaya memang, bahkan oleh diriku sendiri. Karena jujur akupun dalam posisi tidak mampu mengingat apakah anak yang waktu iti aku atau bukan. Tapi aku ingat tim Taranasiku pernah datang ke sekolah, pernah bertanya padaku juga, tapi aku tidak ingat bagian apakah itu direkam dan apa pertanyaannya saat itu.

Yang jelas, bagi orang itu keinginan tulusnya saat itu akhirnya terwujud (dengan keyakinannya sendiri tentu, karna aku masih belum yakin). Cuma hebat sekali kalau memang apa yang dia ceritakan benar adanya. Ucapan selintas bocah 8-9th lalu akhirnya terwujud beberapa tahun kemudian. Dan kalaupun itu karangan, betapa niat dia menyusun rangkaian cerita yang ternyata kejadiannya mirip dengan apa yang pernah aku alami (dgn keterbatasan ingatanku pastinya). Apa mungkin itu yang disebut takdir??