Sabtu, 16 Februari 2019

Untuk diriku di tahun 2016

Surat ini kutulis dari masa depan, untuk diriku di tahun 2016.

Bagaimana dengan niat hidupmu? Setelah berasyik melepas rindu di penghujung tahun kemarin. Kalau aku bisa kasih saran, coba kau setting ulang niatmu memakai jilbab. Jangan karna orang lain, karna pada akhirnya hal yg kau jalani justru menjadi keterpaksaan. Tapi aku mendukung 100% kalo kau menggunakan alasan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, karna itu keinginanmu sendiri. Bukan karna hadist yang membuatmu takut kalau tidak berhijab nanti, setiap satu langkah kakimu keluar rumah akan membuat ayah dan saudara laki-laki mu semakin dekat ke neraka. Sebab jujur saja, rasa ingin oleh alasan itu hanya akan bertahan 3 bulan. Banyak hal yang akan terjadi dalam keluargamu yang membuat kau kesak dengan ayahmu, kesal dengan abangmu, dan kesal dengan adikmu. Lalu membuat kau berpikir untuk apa menyelamatkan mereka dari siksa neraka kalau mereka jahat pada dirimu. Sungguh.. itu yang ajan terjadi.

Wahai diriku di tahun 2016..
Tahun ini hidupmu akan bergejolak sekali. Orang yang kau pikir 'the one' saat ini, akan mulai berubah sikapnya dan juga perilakunya. Semakin lama kamu akan semakin asing dengan nya. Aku tidak bisa bilang ini salah mu atau dia. Tapi sepertinya, semesta mulai menunjukkan jalan terbaik untuk kalian.

Wahai diriku di tahun 2016..
Tahun ini mungkin kamu akan semakin melihat matamu kian cekung. Iya kamu akan sering menangis. Terlihat sembab dan kuyu. Banyak hal menimpamu bertubi-tubi, dan tak banyak orang di sekitarmu yang bisa kau sandarkan. Sekalipun itu keluargamu. Ah iya aku lupa, memang seperti itu kan biasanya?? Tapi tenang.. pada akhirnya bun-bun dan fariz akan ada disebelahmu disaat masalah mu dengan 'the one' memuncak. Yang terpenting jangan tunjukkan bahwa kamu sedang lemah. Bahwa kamu terpuruk. Bahwa kamu lelah dengan dunia ini. Ingat.. ini bukan tahun pertama kamu tertimpa begitu banyak hal. Kamu sudah terasah dari tahun-tahun sebelumnya. Kamu sudah lebih hebat dan kuat dari sebelumnya. Lemah hanya membuat orang-orang yg tidak menyukaimu semakin tertawa bahagia.

Wahai diriku di tahun 2016..
Jangan menganggap dirimu tidak berguna di kantor. Biarkan pemikiran awal mu masuk disana tetap tertanam. Tidak digunakan dan di apresiasi dengan baik di kantor tidak masalah, asalkan kamu tetap produktif di luaran sana. Ingat otakmu yang harus tetap panas, bukan hatimu. Kelakuan bosmu akan semakin menjadi, rumor tidak jelas darinya juga akan bertebaran. Tutup kuping saja, tidak usah lagi membuat dirimu terasa benar di depan orang lain. Karna kita tidak tau siapa musuh sesungguhnya di kantor. Tidak perlu juga curhat di media sosial, cukup di buku catatan saja. Percayalah.. perlahan nanti orang itu akan terlihat aslinya tanpa perlu kamu mengumbar kejelekannya.

Wahai diriku di tahun 2016..
Banyak masalah nanti akan membuat berat badanmu cukup turun drastis. Jagalah kesehatan. Toh kalau kau sakit, belum tentu ada yg perduli. Jadi lebih baik kau sendiri yang harus pedulikan dirimu. Berpura-pura bahagia juga butuh tenaga.

Diriku di tahun 2016..
Aku hanya bisa berkata, nikmati saja semuanya. Belajar lah untuk mencintaimu dirimu sendiri. Tetaplah menjadi orang yang jujur pada diri sendiri dan orang lain, sekalipun itu menyakitkan. Itu lebih baik drpd hidup dalam kebohongan. Menangislah bila harus menangis, marah bila harus marah, senang bila kau merasa senang. Lepaskan.. jangan ditahan. Aku tidak bisa berkata ada bahagia menantimu, tidak.. sungguh.. setelah tahun ini masi banyak hal menanti, banyak kebohongan yang akan kamu temukan. Akan tetapi semua itu hanya akan menjadi angin lewat kalau kau menempa kuat dirimu di tahun ini. Semangat dan bahagialah lintang!

Tertanda

Dirimu tahun 2019

Minggu, 10 Februari 2019

Teman tidak sebercanda itu

Apa pertemanan sebercanda itu?
Jujur gw paling sering sortir orang-orang di medsos gw. Biasanya tiap 3 bulan atau 6 bulan. Kenapa? Karna gw terlalu ekspektasi tinggi dalam pertemanan.

Buat apa lo saling follow cuma karna gak enak? Buat apa lo follow klo gak pernah negor, nge like ato komen? Buat apa lo liat apa yg gw lakuin di instastory tapi ketika gw ajuin pertanyaan tetep no respon? Jd buat apa lo bertahan melakukan pertemanan??

Gw masi sering ngalamin dmn gw follback org yg follow gw. Dgn berdasar kepada saling kenal. Ini lebih ditunjukan untuk orang yang masuk kategori 'teman'. Entah cma karna kenalan gak sengaja di tinder ato memang itu 'teman' sekolah, kuliah ato pun kerjaan.

Sebenernya gak masalah mungkin bagi org kebanyakan yg penting medsos mereka terlihat byk 'temannya'. Tapi buat gw, interaksi itu penting. Gw menggunakan medsos buat menjangkau teman2 yang emang sulit terjangkau (dgn kondisi bbg macam) dan gw mau merasakan kehadiran mereka ya dgn hal2 sepele seperti respon mereka terhadap postingan gw.

Klo emang cuma mau sekedar interaksi ala kadar ya gak usah temenan di medsos. Toh lo bisa minta nomer gw dan kita bisa omongin hal tanpa basa basi itu lebih private. Iya.. soal kerjaan yg gw maksud. Bukan remeh temeh yg biasa kita bagi di akun medsos.

Aneh ketika lw terlihat byk teman, tp apa yg lo posting gak mencerminkan seberapa akrab lo dgn teman2 yg lo milikin. Aselik, buat gw itu aneh bgt. Mending temen gw sedikit tp berkualitas. Bukan sekumpulan orang2 yang cuma penasaran dgn apa yg akan gw lakuin tp gak pernah ada kehadirannya sbg TEMAN ASLI. Gw sempet mensortir temen2 kantor dan kuliah dgn alasan2 seperti itu. Dan biasanya mereka bakal tanya ada apa? Dan akan lebih aneh lg klo gw gak follback mereka. Jd lingkaran setan itu bakal balik lg, saling follow cma karna gak enakan. Serius.. buat gw gak masalah yg follow gw dikit kek, karna gw follow org pun atas dasar gw butuh tau tentang mereka (terlepas diluar lingkaran setan). Makanya gw berani maen sortir.

Lo tau gak alesan kenapa medsos gw gak ada yg digembok? Ya karna itu medsos. Namanya aja media sosial tempat lw bersosialisasi, ada karna kebutuhan lw menjangkau yg tdk terjangkau. Ya kalo digembok karna gak mau berbagi ya mending pada nulis diary aja di buku. Simpen aja foto2 lw di komputer/ laptop pribadi, ngapain punya medsos.

Alesan lain knp medsos gw gak digembok yaa gw mempermudah orang2 'ini' yg cuma pengen tau hidup gw tanpa ada interaksi apapun. Orang2 'ini' akan mudah tau tanpa gw perlu liat klo mereka memperhatikan gw. Sesimpel apalin aja id akun gw. That's it.

Itu lebih baik dan gak membuat gw kesel jg pada akhirnya klo orang2 'ini' ngelakuin hal tersebut. Dan satu hal: gw jd gak berpikir bahwa pertemanan ini semua adalah FAKE. Karna apa.. karna gw terlalu mengagungkan sebuah PERTEMANAN.

Trus gmn dgn saudara di medsos?? Gw rasa itu hal paling aman, gw pun gak punya keberanian buat sortir. Kenapa? Karna gw sendiri ngerasa kurang akrab sama sodara2 gw. Jd gw yg punya kebutuhan sekalipun tanpa interaksi, postingan mereka jelas jd bahan yg baik buat obrolan gw klo pas kumpul keluarga. Minimal gw tau sejauh mana perkembangan yang terjadi jd gw gak bakal dianggap cuek2 banget. Iya anggap aja gw sejahat itu.