Senin, 23 Januari 2023

kenapa

Tuhan kenapa?? 
Kenapa tuhan?? 
Kenapa? 
Tuhan? 

Sabtu, 25 Juni 2022

aku

Aku.. 

Seseorang yang sesungguhnya penuh ketakutan
Yang semakin mendorong jauh orang-orang yang menyayanginya
Yang perlahan menghilang dari kebahagiaan nya
Yang percaya dirinya tidak berhak bahagia, karena pasti ada harga yang harus dibayarnya kelak

Minggu, 06 Maret 2022

Terimakasih lewat semesta

Terimakasih untuk yang telah hadir dan menetap. 
Untuk tidak meninggalkan. 
Untuk tidak pergi tanpa pesan. 

Terimakasih untuk hadir yang menyenangkan. 
Bukan karena alasan atau kebutuhan. 
Untuk yang mengingat. 
Hal kecil atau besar. 
Kenangan atau kesukaan. 
Terimakasih untuk mu. 
Seseorang yang akhirnya kembali membuatku kuat. 
Tanpa melihat masa lalu dan kurangku. 

Senin, 03 Januari 2022

maju mundur, tarik ulur

Ini aneh sekaligus menyulitkan.. 
Iya menyulitkan untuk diriku sendiri, dan menyulitkan org yg terlibat denganku saat ini. 

Dulu, duluuu sekali.. Aku pernah jatuh sejatuh-jatuhnya pada seseorang secara perlahan. Hingga membuatku terlihat bodoh di mata orang-orang. Kadang disaat tersadar akan kebodohan, aku mengendurkan rasa 'sejatuh' itu. Mendorongnya menjauh, seolah aku tidak butuh, aku tidak ingin. 

Yaa.. Ketika dulu, aku bisa melakukan itu karna logika ku berperan serta. Bahwa hubungan yg aku jalani tiada ujungnya. Hanya kecewa yg pasti kudapat, bisa saja sakit hati. Tp sering sekali kebodohan yg menghinggapi. Sehingga peran nya membuat aku menjadi rela bermanja, dan berusaha menjadi lebih wanita. 
Suatu hal yg nampaknya sulit aku lakukan di depan siapa pun. Dan pada akhirnya apa yg kutakutkan terjadi. Membuat aku limbung beberapa lama.. 

Setelah beberapa tahun aku bertahan dengan membentuk lagi karakter yg memang semestinya aku tampilkan 'biasanya' ada seseorang yg dtg kembali mengusik otak dan hati ini. Membuat keahlianku memainkan perasaan orang yg biasanya maju mundur, tarik ulur, kini hanya ingin melakukan maju dan tarik.. Tp lagi dan lagi kejadian dulu membuatku takut.
Kali ini aku lebih takut ditinggalkan olehnya, aku takut ketika aku menjatuhkan diri padanya ekspektasi ku akan berbeda. Cintanya akan pudar, rasanya akan selesai. Terlalu byk kemungkinan yg bisa terjadi. Lanjut atau berhenti. 

Pelan sekali, rasa ini menuntunku untuk ingin membuka diri. Membuat tembok yg sudah terbangun, lalu akan hancur seperti benteng pasir di pantai yg tersapu ombak.
Tapi ketakutan demi ketakutan terus saja membuntuti. Rasanya sulit bila tidak ada yg menguatkan, rasanya pelik bila tidak ada hal yang membuat aku bisa percaya padanya.
Ahh tunggu.. Aku sudah percaya dy orang baik dr sebelum aku dekat, bisakah aku hanya bergantung dr itu? hanya rasanya masi sulit. 

Aku harus maju dan tarik, atau mundur dan ulur?? 

Minggu, 31 Januari 2021

boleh bahagia?

Kenapa setiap gw mikir klo gw ngerasa bahagia selalu aja ada harga yg mesti gw bayar buat kebahagiaan gw itu. 

Dibayar terlalu cepat, sampe gw sering mikir gw gak bole bahagia.. Hidup gw harus adem aja.. Karna gw gak siap bayar harga kebahagiaan gw itu

Gw takut

Gw takut klo gw berhasil milikin seseorang yg gw sayang, yg bisa nyenengin gw, nantinya gw mesti kehilangan cepat

Gw takut klo gw punya sesuatu yg gw berharap banyak dari hal itu, trus sesuatu bakal ngambil harapan gw itu

Apa gw boleh bahagia? 

Rabu, 23 Desember 2020

Seperempat Abad yang membingungkan

Setiap individu menyimpan kekuatirannya sendiri
Menyimpan rasa sakitnya
Menyimpan rasa takutnya

Hanya tidak terlihat
Hanya tidak diperlihatkan

Entah bagaimana menyembuhkan
Entah bagaimana menepikan
Entah bagaimana menyelesaikan

Dia yang memiliki kekuatirannya sendiri
Ternyata sama seperti yang aku miliki

Merasa takut tidak bisa berbakti
Merasa semua hal yang dinginkan tidak mampu berjalan seiring
Merasa takut yg sudah dijalani tidak berjalan dengan baik

Aku ingat benar di umur sepertimu
Beberapa rencana yang sudah kumatangkan gagal
Tidak berjalan
Tidak berhasil
Lalu marah
Marah pada sekitar
Mengutuk banyak orang
Mencoba menyalahkan

Lalu masuk di fase mendekati kepala 3
Perasaan yang menyesali hal lalu selesai
Belajar mengikhlaskan
Belajar mencari solusi
Belajar membuat banyak opsi

Kubiarkan kali ini
Karna yang terjadi padamu
Sudah kulalui
Dan aku pahami itu

SE(N) IMAN

Hampir kupikir pertemuan ini seperti drama yang dibuat Tuhan dengan sengaja. Dan hampir kupikir pula ini rencana pamungkas yang sudah disiapkannya. 

Dari sekian yang sedang dijalani, hanya dia yang terbilang mulus mendekat. Walau dengan banyak keterlibatan pihak. 

Sesal aku mengubris, kesal aku mendengar. Tapi mau apa.. 
Di tengah keraguan antara membuka diri atau melihat keadaan, dia terlanjur menyerah seperti meninggalkan. 

Lagi kupikir akan ada akhir yang berbeda darinya
Lagi kupikir akan ada akhir yang bahagia seperti drama pada umumnya. 

Ternyata genre ini hanya drama besutan Sutradara yang hobi plot twist
Mendekat hanya untuk melihat
Mendekat hanya untuk memastikan
Mendekat untuk lalu mematikan

TAMAT

Tidak terpikir untuk season selanjutnya? 
Bagaimana bisa seseorang menjadi pesimis dan percaya diri dalam aatu waktu
Kalau itu hanya mungkin kebohongan saja

Hey Tuhan, tidak bisakah engkau turun langsung mendirect ceritaku? 
Jangan dengan pola cerita yang sama, cukup itu saja sudah
Kau tau celotehan ku padamu
Kau tahu harapku
Apa tidak bosan bila aku hanya meminta hal yang sama

Tolonglah.. 

Aku sudah pernah patah sepatah-patahnya, 
Sudah juga trauma sedalamnya, 
Sedu sedan ku sudah tidak ada, 
Menguap bersama ratusan rintik hujan diluaran sana

Kurasa aku berhak bahagia Tuhan