Minggu, 08 April 2012

PERTAMA TERBANG


Satu kata yang sebenernya mungkin gak pernah saya bayangkan akan terjadi sama diri saya. Kenapa? Karena seumur hidup saya, bokap sangat anti melihat keluarganya naik pesawat. Masalahnya simple, trauma bokap yg membuat dia takut kehilangan orang-orang yang dia sayang. Beliau pernah punya pengalaman ga enak dengan pesawat hingga menyebabkan seorang sahabatnya pergi ninggalin dia selamanya. Karna kecelakaan pastinya, tp yang bikin beliau shock adalah seharusnya yang berada di pesawat yg ditumpangi oleh sahabatnya itu y bokap. Alhasil beliau sangat-sangat trauma setelah itu. Oh iya, dari awal kerja bokap udah di penerbangan. Bukan jadi pilot, tapi engineer :) .

Balik ke awal, TERBANG. Sebenernya saya juga gak bakal ngerasain yang namanya terbang kalo bukan tugas kantor yang mengharuskan. Lebih baik saya naik kereta atau kendaraan darat lainnya yang menurut saya lebih aman (walaupun yang namanya maut mah asalnya bisa dari mana aja), tapi demi alasan waktu akhirnya saya merasakan penerbangan pertama saya.


FIRST FLIGHT.

Jangan ditanya gimana saya deg2an, dimana jantung rasanya mau keluar dari dalam perut. Penerbangan pertama saya itu ke Jepara untuk shooting bola IPL dengan pesawat LI*N AIR dgn waktu flight 7.30 wib. Saya sampai di bandara lebih dulu daripada kru yang lain, dianter bokap :) . Beliau sangat kuatir dan terus menerus melihat ke jam tangannya. Jam 7 semua kru sudah lengkap, saya sebagai perempuan sendiri diantara 30 lelaki lebih dalam tim sebenernya agak canggung. Saya cuma berharap salah satu dari mereka ada yg bisa menenangkan kekuatiran saya.

Setelah check in yang membuat saya agak terburu-buru dan membuat hp saya jatuh berulang kali ke lantai itu akhirnya memancing pandangan. Salah satu kru bertanya apa ini penerbangan pertama saya, tidak bersuara cuma anggukan yang saya berikan dan dia pun tersenyum “santai aja..” katanya.


PESAWAT SIAP.

Si suara gaib sudah berulang kali memanggil penumpang jurusan Semarang, tapi kru kami masih aja ada yg merokok atau ngobrol. Pesawat memang agak terlambat datang, jadi sepertinya kru kami seolah melakukan pembalasan dengan sengaja berlama-lama untuk tidak segera masuk ke dalam pesawat. Pesawat delay… sudah biasa kata mereka “ohhh…” hanya itu yg terucap dariku.


DALAM PESAWAT.

Rasa deg2an saya agak berkurang karena cukup tehibur dengan peragaan yang dilakukan oleh pramugari cantik di dalam pesawat (dan akhirnya ini jadi hiburan favorit dalam pesawat untuk penerbangan saya yang selanjutnya). Lucu, tapi saya yakin pasti mereka sebenarnya malu.. hehe. Pesawat mulai bergerak mundur dan berjalan maju perlahan, okeh ini dia saatnya “tuhan.. aku mohon lancarkan perjalananku sampai tempat tujuan tanpa kurang sesuatu apa” mata saya terpejam seraya memanjatkan doa. Saya duduk di dekat jendela dan bangku saya berderet dengan kru yang tidak begitu saya kenal, karena jarang bertemu tapi untungnya dia bisa menangkap ketegangan saya dan berusaha meyakinkan semua akan baik saja. Tapi ketenangan hati tidak berlangsung lama, saat mesin mulai berputar dan terasa terdorong ke depan saya yakin pesawat siap lepas landas. Saat naik perut terasa digelitik, agak lama saya merasakan itu. Pegangan saya sangat kencang di bangku. Ketika pesawat ada diatas yang ada di pikiran saya hanya ingin cepat sampai tujuan, saya tidak bisa tidur.. iri sekali melihat sekeliling terlelap padahal saya juga mengantuk sekali. Kurang lebih 1jam pesawat sampai di bandara internasional ahmad yani. Dan buat saya yang paling menakutkan dari naik pesawat itu adalah saat landing… berkali-kali pesawat terhentak-hentak ke landasan lalu naik dan turun, benar-benar kacau. Saya berharap sang pilot tidak habis nyabu seperti isu yang sedang kencang berhembus. Dan terimakasih TUHAN.. saya selamat!!!




INTINYA. Saya tetap menyukai kendaraan darat dengan apapun resikonya daripada pesawat yang tidak menapak itu. Jangan tanya perjalanan balik ke Jakarta bagaimana, itu sama saja gilanya. Jadi bagaimana pengalaman pertama anda naik pesawat? Apa masih ingat?

0 komentar:

Posting Komentar