Minggu, 08 April 2012

MAKAM PANGERAN DIPONEGORO




Masih ada yang ingat dengan Pangeran Diponegoro? Salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia ini berasal dari tanah jawa. Konon beliau masi merupakan keturunan dari Hamengkubuwono ke III, dan diberi nama Raden Mas Ontowiryo. Tetapi berhubung Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat jadinya ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton.

Nah kali ini saya bukan mau ngasih pelajaran sejarah, hanya sedikit mengingatkan kembali sedikit saja dan memberi alternative wisata bila ke Makassar. Loh kok Makassar? Pangeran Diponegoro itu kan dari jawa tapi tau gak ternyata makamnya itu ada di Makassar lhoo… terletak di salah satu sudut kota Makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya di Jl. Diponegoro, Makassar. Beliau wafat saat berusia 69 tahun dan masih berstatus tahanan Belanda. Perjalanan beliau sebagai tahanan sampai ke Makassar pun berliku. Beliau dipindah-pindah dari Ungaran, Batavia, Menado, dan terakhir Makassar. Dan di Makassar pula akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya.


Nah….mengenai makamnya ini, saya benar-benar terharu. Ketika saya dating kesana, ternyata penjaga makam tersebut adalah cucu dari Pangeran Diponegoro sendiri, namanya Bapak Saleh Yusuf. Beliau ini merupakan generasi ke-4 yang diamanatkan menjaga makam sang Pangeran. Jujur ya.. ketika pertama kali masuk disini suasananya jauh dari kesan suram maupun angker, yang ada rasanya damai, sejuk,dan tentram. Untuk masuk ke makam ini tidak dipungut biaya, tapi disediakan kotak amal untuk menaruh uang seikhlasnya untuk para pengunjung yang mau bersedekah. Jangan takut disalah gunakan, uangnya juga untuk diamalkan kembali kok kata Pak Saleh.


Waktu jam buka makam ini setiap hari, tapi dibatasi hanya sampai magrib saja. Sebelumnya Pak Saleh melayani bila ada pengunjung yang dating di malam hari, tapi karena perda pemerintah melarang akhirnya jam buka dibatasi hanya sampai magrib. Menurut saya orang yang benar-benar tulus ikhlas itu ya Pak Saleh, bapak ini tidak digaji dalam menjaga makam paling uang dari pemerintah hanya untuk perawatan makam “tidak apa…” katanya, “yang penting makam keluarga terjaga”. Pria kelahiran tahun 1941 ini juga tidak tinggal di areal makam lhooo. Rumahnya di daerah gowa, lumayan juga klo dari situ. Dia menginap di makam bersama anak, menantu dan cucu2nya yg lincah. Biasanya mereka beristirahat di mushola yang ada di areal makam.


Penasaran gak kenapa Pangeran Diponegoro jasadnya tidak dikembalikan ke jawa saja? Ada alasannya ternyata.. sebagai tahanan, beliau dan keluarganya dilarang keluar dari Sulawesi dan itu terus berlangsung sampai sekitar tahun 40-an klo saya tidak salah ingat. Nah setelah tahun tersebut baru diperbolehkan kembali, makanya sekarang penerus dari Pangeran Diponegoro sudah banyak tersebar di daerah lain terutama Jawa. Tapi keluarga Pak Saleh tetap memilih menetap di Sulawesi dan mengabdi pada amanat yang telah diembannya. Baiklah… buat kawan-kawan yg main ke daerah Makassar mampir-mampirlah kesini, terus ngobrol-ngobrol sama Pak Saleh, pria ramah yang tulus ikhlas bekerja dan memngingatkan kita kembali akan perjuangan pahlawan nasional kita Pangeran Diponegoro J.

0 komentar:

Posting Komentar