Jumat, 14 April 2017

Dari ada menjadi tiada

Katakanlah ini hanya mauku. Namun, bukannya kamu mengatakan kalau rela pergi dan hidup bersamaku? Mengatakan semua akan baik2 saja, jangan pedulikan omongan orang karena semua hanya aku dan kamu yang tahu. Berjuang bersama pasang surut itu melemahkan.

Jangan2 kesadaran akan siapa yang terbaik hanya sementara karena memang aku dan kamu takkan bisa melawan dunia?

Aku memang tak bisa meraih restu ibumu. Begitu pula dengan ibuku yang tak merelakan aku dalam pelukmu. Namun, akankah kita hanya saling menerima? Meniadakan apa yang sudah kita upayakan bersama? Tanpa ada usaha untuk kembali memperjuangkan rasa bahagia? Tak mengertikah kamu bahwa bahagiaku adalah hadirmu?

-di bangku bis yang sama seminggu lalu-

0 komentar:

Posting Komentar