Kamis, 27 April 2017

Mungkin dia memang bajingan

Hari ini langsung membuatku berpikir kembali ke 10 tahun yang lalu. Disaat aku baru memasuki masa kuliah. Disaat aku untuk pertama kalinya menerima kembali seseorang yang sudah aku berniat tinggalkan. Padahal aku tidak pernah melakukan hal itu.

Saat itu facebook baru mulai booming. Setiap saat orang mengirim pesan pertemanan. Dan disaat aku sedang online dengan kawan SMA, ada sebuah pesan masuk ke inbox. Kulihat aku belum memiliki pertemanan dengannya.

Dia bertanya apakah aku benar adalah pacar dari coward (sebut saja begitu). Aku hanya kembali bertanya tdk menjawabnya "ada apa memang?". Perempuan itu menjawab "coward itu bajingan. Lo jangan mau dibohongin, dia itu tukang tipu."

Dahiku mengernyit membacanya. Apa maksud perkataannya?? Apa ini merupakan luapan sakit hati? Sebuah kejujuran? Aku pun kembali membalas, "kok bisa ngomong gitu?". Dengan cepat dia memberikan jawaban, "gw gak ngomong bohong, karena gw sendiri yang ngalamin. Nanti lo akan rasain sendiri kalo gak cepet-cepet putus dari dia".

Pembicaraanku berakhir dengan mantan si coward. Aku masih dalam sikap netral menyikapinya. Tidak terhasut, tapi memikirkan apa maksud omongannya. Dan akhirnya aku pun menceritakan perihal ini kepada coward. Aku bertanya penyebab mereka putus, dan bagaimana hubungan mereka setelahnya.

Jawaban yang kuterima dari coward adalah "dia putusin aku karna kita beda keyakinan, terus dia lebih milih buat balikan sama mantannya". Dia bilang kalau semua baik-baik aja. Dan berhubung kondisinya dia adalah pasangan ku saat itu, aku berusaha mempercayainya.

Aku sempat mengirim pesan kembali ke mantannya, aku bilang "mungkin ada hal yang belum terselesaikan diantara kalian, jadi ada perasaan yang mengganjal". Beberapa hari kemudian aku mendapat balasan, "gak usah sok baik, liat aja nanti lo yang nyesel".

Kejadian itu lewat bertahun-tahun kemudian, hingga suatu hati itu benar terjadi. Coward membuat sakit, kecewa, dan kekesalan yang teramat besar di hidup ku.
Entah apakah ini betul-betul terjadi atau ketidaksengajaan. Perkataan mantannya langsung terngiang sesaat setelah kejadian. Coward mungkin ini jawaban untuk ku. Mungkin ini juga wujud kekesalan yang terjadi pada mantan mu dulu. Aku tidak sanggup menyumpah serapah, biarkan TUHAN yang tau apa yang aku rasa dan membalasnya. Dan terimakasih untuk akhir drama ini.

0 komentar:

Posting Komentar