Sabtu, 06 Mei 2017

Sorry because iam different

Setiap orang berbeda.
Berbeda secara fisik.
Berbeda secara sifat.
Berbeda kemampuan.
Berbeda yang tidak banyak orang lain juga bisa melakukan atau memilikinya.

Mungkin kamu bisa membuat putaran lidah, mungkin kamu bisa mencium lututmu sendiri, mungkin kamu orang yang cepat menghapal, mungkin kamu pengkhayal terbaik diantara sekian banyak orang disekitarmu.

Mungkin kamu memiliki warna mata paling indah,
mungkin hidungmu hanya seperti tempelan hiasan saja,
mungkin kulitmu lebih legam dari pantat panci yang sering dipakai oleh ibumu.

Tapi apakah hal berbeda yang kamu miliki sejak lahir adalah sesuatu hal yang bisa kamu pilih?
Fisik manusia berupa organ wajah terbentuk ketika janin memasuki usia 2 bulan dan akan terus berkembang seperti nantinya dia akan terlihat ketika lahir pada saat usia 22 minggu.
jadi disaat itulah kombinasi gen dari kedua orangtua kalian mempengaruhi.

bayi umumnya memperoleh 23 kromosom dari pihak ibu, dan 23 kromosom lagi dari pihak ayah. adil bukan? dan potensi itu menyebabkan kemungkinan 64 trilliun perbedaan penampilan anak kalian nantinya. dan hal lumrah ketika bayi lahir akan mengalami perubahan bentuk wajah yang terkadang mirip ibu atau ayahnya. itu semua tergantung dari siapa gen yang dominan dan gen resesif.

itu perbedaan secara fisik, yang tentunya bisa semakin luas bila kita membahas secara kekurangan fisik. ada yang ketika dalam kandungan karena beberapa hal, teman kita harus memiliki fisik yang kurang sempurna, ataupun pertumbuhan secara mental yang kurang baik, hingga akhirnya perbedaan yang ada semakin kentara.

lalu bagaimana dengan beda yang diberikan TUHAN seperti aku ini? A GIFT, aku menyebutnya begitu. karena aku rasa siapa yang mau memiliki ini ketika dari awal kita ditawarkan. aku bisa merasakan dan melihat apa yang orang umum tidak bisa lihat. sesuatu yang tak kasat mata aku menyebutnya. tapi aku hanya ingin orang lain melihatku sama seperti manusia umumnya, toh aku tidak akan mengikutseratakan kalian.

aku benar-benar menyadari 'hadiah' ini ketika aku duduk di SMP, berupa sinar berwarna-warni yang seringkali melingkupi orang di sekitarku. kadang aku pikir aku benci warna ungu, kuning dan coklat yang ada di atas kepala mereka. hanya membuatku berkesimpulan akan terjadi sesuatu yang buruk pada mereka, atau mereka bohong padaku, atau mereka tidak percaya padaku. dan sayangnya 'hadiah' ini kurasakan makin meningkat seiring usiaku.

beberapa kali aku merasa seperti orang gila saat berbicara dengan seseorang, akan ada 2 suara yang aku dengar. yang akhirnya aku pahami sebagai suara hati/ kepala mereka yang sesungguhnya. bagaimana mungkin kamu bisa berpura-pura meyakini yang dibicarakan lawan bicaramu itu betul saat mereka sedang berbicara tapi ada suara yang sama mengatakan "semoga ini orang percaya jadi gw gak perlu susah cari orang lain buat bantuin gw", atau "mau aja ini orang gw bohongin", bahkan "semoga dia ngerti kalo orang gw suka itu sebenernya dia".

dan untungnya hal itu semua sempat menghilang saat aku masuk SMA, tapi sayangnya tidak lama. GIFT ku ini berubah, aku justru melihat 'sesuatu' yang semestinya aku tidak perlu lihat karena kita berbeda dunia. untungnya.. ya aku masih menganggapnya untung. sekalipun terlihat olehku, jenis mereka tidak pernah terlalu seram menurutku. tidak seperti apa yang ditampilkan film atau sinetron yang lebay itu. tanpa darah, hanya pucat. dan makin usiaku bertambah, aku cukup bisa mengendalikan diriku.

sekarang aku tidak terlalu sering melihat, namun tetap bisa merasakan. bahkan aku sempat membantu orang beberapa kali melihat ke dalam sebuah benda apakah menyimpan hal buruk atau tidak. mencari sebuah benda hilang yang sayangnya hanya bisa digunakan untuk orang lain bukan diriku sendiri. tapi itu semua sekarang tergantung kondisi tubuh dan mood ku.

aku bisa dengan santai saja menjalani hidup, tapi ketika kelelahan banyak hal yang tidak bisa aku tahan. dan 'mereka' bisa seenaknya saja menggunakan aku kalau aku tidak waspada. aku juga tidak bisa dipaksa mencari sesuatu kalau aku memang tidak mood.

lalu apakah aku masih marah dengan GIFT TUHAN ini? sekali lagi aku hanya berharap orang hanya melihatku sebagai manusia biasa. perbedaan ini ada bukan dengan maksud aku menakuti kalian. dan kalau aku keceplosan mengutarakan apa yang aku lihat tolong maafkan, kalau kalian melihatku bicara sendiri, tolong pura-pura saja tidak lihat.

aku akan memberitahu kalian ada apa kalau kalian bertanya, tapi akan diam saja kalau kalian memang takut. tapi asal kalian tahu, akupun masih sering takut, aku ingin memegang tangan kalian walau kalian tidak bisa melihatnya. karena aku merasa terjaga, hanya dengan menggenggam tangan saja.

terimakasih yang sudah mau berpura-pura menganggapku biasa. terimakasih untuk yang pernah pura-pura berani menjagaku walau takut setengah mati. terimakasih untuk penakut, tapi rela berpura-pura gila karena khawatir aku kenapa-kenapa. dan terimakasih untuk yang tidak siap dengan perbedaan yang aku miliki. karena aku memberitahu ini hanya ingin kalian tahu, aku berbeda tapi aku ingin terlihat biasa, dan aku akan selalu mencoba bersikap seperti yang kalian mau saja.

0 komentar:

Posting Komentar